Menu Bar

Sabtu, 20 Juli 2013

Let's Buber and Save Flight Kalisto!!

Jumat, 19 Juli 2013 secara resmi kegiatan akademisi Book 2 di JPWK telah usai, dan kami pun bebas mau ngapain aja, holiday brooo.
Nah sebelumnya saya dan teman saya yang berinisial Pepi telah membuat rencana untuk buka bersama with 12 IPA 4, persiapannya pun sudah sangat mati-matian, seluruh armada pun segera dihubungi, iklan pun tak gencar-gencarnya di posting di berbagai tempat (hiperbola). Pada H-1 akhirnya muncul keputusan fix, yang hadir sangat banyak, melebihi kapasitas, sekitar 40%, duh. Namun rencana kami tetaplah rencana, maka saya sebagai mahasiswa perencana dan Pepi sebagai calon guru olahraga segera mengkonfirmasi pihak-pihak yang berwenang, (Note: sebenarnya saya gaji buta).

Sabtu, 20 Juli 2013 pukul 15.00 saya segera menghubungi Pepi guna menanyakan keabsahan tempat yang nantinya akan digunakan sebagai panggung buka bersama bagi kami, dan akhirnya, "Beres!" kata Pepi dengan semangatnya walaupun dia tiba di tempat hanya berdua dengan Fida.

Dan akhirnya satu per-satu dari peserta memasuki gelora SS Anjasmoro, namun ada lebih dari satu yang belum datang, contohnya Nugroho (bukan nama bus umum) yang baru saja pulang dari tempatnya membangun pondasi ekonomi keluarga, namun saya sendiri malah mengimbaunya untuk menjemput Nur, kasihan fajar, saya yakin dia pasti tenggelam. Dan akhirnya buka puasa pun tiba, kami segera berbuka dengan nikmatnya, namun Nugroho dan Nur tak kunjung datang. Setelah sekian lama menunggu akhirnya mereka berduapun akhirnya datang bak pasangan yang baru saja bertukar cincin.

Singkat cerita setelah semua selesai, sang bos besar, sebut saja Hafiz mengajak kami untuk melanjutkan perjalanan ke tempat tongkrong yang murah, ya murah, billiard dan karaoke dalam satu ruangan. Dengan durasi satu jam akhirnya selesai juga jam sewa, namun ada sedikit insiden yang membuat kami panik, Hafiz menghilang ditelan sang ombak. Namun kepanikan kami berhasil terpecahkan dengan segera. Namun yang membuat konyol malam ini adalah ketika Nur mengatakan "Nek ngerti ngene mending teraweh" yang artinya kurang lebih "Kalo tau begini mending tarawih", yah pernyataan yang cukup aneh, namun momentnya yang lucu.
Berikut dokumentasi yang berhasil saya rekam, yah kualitasnya sangat buruk, blur -_-









Catatan: Setelah semua kegiatan tersebut, kami memutuskan untuk bermalam di basecamp (mbahe Alip) guna menemani teman kami yang sedang bersinggah di Semarang. Dan siang ini dia akan pergi ke Bengkulu, Save flight Maryunani !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar